Kesedihan yang Membingungkan Setelah Acara Pernikahan Rampung, Apakah Wajar?

Perubahan suasana hati seperti merasa kesepian dan hampa setelah menikah atau post-wedding blues dianggap kondisi normal.

Sebab, itu menandakan kehidupan baru telah dimulai.

Publikasi ilmiah Bowling Green State University Research di Amerika Serikat menjelaskan, 152 responden wanita, 12 persen merasa tertekan sedikit linglung dan murung setelah pernikahan.

Merujuk The Knot, post-wedding blues terjadi karena banyak hal seperti perasaan lega karena semua perencanaan acara pernikahan telah rampung.

Tapi, ada rasa rindu terhadap kelurga dan teman yang menyebabkan berbagai perasaan membingungkan yang dialami setelah acara pernikahan.

Menurut psikolog dan konselor pranikah Jocelyn Charnas post-wedding blues terjadi ketika pasangan mengalami periode kecewa setelah kegembiraan merencanakan dan melangsungkan pernikahan.

Perasaan itu dianggap normal, karena beberapa orang menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mempersiapkan acara pernikahan.

Ketika acara selesai mendadak muncul perasaan sedih yang membingungkan.

Mengutip Hitched, ada tiga kiat mengatasi post-wedding blues.

1.

Perencanaan pernikahan.

Buat rencana pernikahan untuk membuat perasaan tetap terjaga setelah acara rampung.

Sebaiknya setelah acara pernikahan memikirkan cara membuat memori bersama pasangan dan keluarga agar mengurangi kecenderungan merasa sedih.

2.

Rencana setelah menikah Kegiatan baru bersama pasangan agar menjadi lebih bersemangat untuk menjalani hari – hari awal sebagai istri dan suami.

3.

Komunikasi Terkadang membangun komunikasi yang baik sering terlupakan.

Berbicara satu sama lain tentang perasaan secara ujur akan membangun hubungan yang lebih kuat.

Konseling dan pembinaan pranikah juga merupakan cara yang tepat untuk menghindari post-wedding blues.

Konselor hubungan untuk aplikasi Coupleness, Maya Maria Brown menjelaskan, merasa sedih ketika pengalaman besar atau bermakna berakhir, itu tergolong umum.

“Beberapa orang menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menantikan pernikahan mereka.

Jadi, masuk akal untuk merasa sedih setelah hal itu terjadi.” Akhir hari pernikahan tanda untuk seseorang memulai tahap baru dalam hidupnya.

Jika seseorang berpikir secara berlebihan, misalnya, “Pernikahan (acara) saya sudah berakhir, sekarang bagaimana?” Kekosongan akan selalu menyelimuti diri seseorang dan mendorong post-wedding blues.

“Kesedihan setelah pernikahan membuat seseorang merasa kosong, seperti hari terbaik yang pernah ada sekarang telah usai.

Itu fase mula yang besar untuk Anda mengalami post-wedding blues,” kata Maria Brown.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *