Pentagon Takut Senjata Luar Angkasa Rusia dan Cina, Ini Sebabnya

Pentagon akan menggelar pertemuan tingkat tinggi pekan ini untuk membahas ancaman yang semakin berkembang dari jenis baru senjata luar angkasa Rusia dan Cina.

Pertemuan itu, yang dijadwalkan dilangsungkan 6-7 September, berkaitan dengan “bagaimana potensi pengembangan fractional orbital bombardment system (FOBS) juga senjata antariksa-ke-Bumi dari Cina dan Rusia dapat memberi dampak kepada stabilitas strategis dan kekuatan Amerika Serikat.” Jajaran pimpinan Departemen Pertahanan Amerika akan menghadiri agenda tersebut, termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan wakilnya, Kathleen Hicks.

Dewan Kebijakan Pertahanan juga termasuk dalam daftar peserta pertemuan yang sama.

Pertemuan dilakukan seiring Rusia maupun Cina yang terus mengembangkan dan menguji teknologi berbasis antariksa hingga mungkin mampu melampaui kemampuan AS untuk mengidentifikasi, melacak atau bertahan terhadapnya.

Pada Oktober tahun lalu, misalnya, Cina menguji apa yang beberapa analis simpulkan sebagai FOBS, sebuah platform yang bisa menempatkan senjata, termasuk hypersonic glide vehicles, di orbit rendah Bumi hingga mereka berada tepat di atas targetnya dan meluncur turun dengan kecepatan hipersonik.

Platform seperti itu bisa menghindari atau menjadi penantang serius sistem peringatan dini yang ada saat ini.

Cina juga telah menguji sejumlah konsep antisatelit, termasuk wahana antariksa yang memiliki kemampuan untuk merengkuh satelit lain dan menariknya ke luar dari orbit.

Juga, rudal antisatelit yang diluncurkan dari Bumi dan persenjataan energi yang diarahkan seperti laser.

Sedangkan Rusia telah sejauh ini mengembangkan dengan cepat dan menempatkan persenjataan berbasis antariksa dan sistem antisatelit versinya sendiri.

Termasuk di dalamnya adalah satelit yang bisa menembak wahana lain di luar angkasa.

Pada November tahun lalu, sebuah uji rudal antisatelit Rusia telah menciptakan lebih dari 1.500 pecahan atau serpihan di antariksa yang memaksa Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bermanuver khusus mencari aman.

Beberapa dari ancaman-ancaman itu dinilai semakin pervasif.

Jenderal David D.

Thompson , orang kedua di Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, pernah mengatakan pada tahun lalu kalau satelit-satelit Amerika diserang setiap hari.

Dan bahwa Amerika Serikat kini benar-benar berada pada titik di mana, “seluruh sistem antariksa kami dapat terancam.” SPACE, DEFENSE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *